Kamis, 29 Oktober 2009

Senjata Tradisional

GOLOK


Golok merupakan jenis senjata tajam masyarakat Melayu yang paling umum ditemukan, walaupun dengan penamaan yang berlainan berdasarkan daerahnya. Sebagian besar masyarakat di pulau Jawa sepakat menamakan senjata tajam jenis “bacok” ini dengan golok.
Pada masyarakat Betawi keberadaan golok sangat dipengaruhi kebudayaan Jawa Barat yang melingkupinya. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat dari model bentuk dan penamaannya, sedangkan kualitas dari kedua daerah ini memiliki kesamaan mengingat kerucut dari sumber pande besi masyarakat Betawi mengacu pada tempat-tempat Jawa Barat, seperti Ciomas di Banten dan Cibatu di Sukabumi.

Kamis, 22 Oktober 2009

Pakaian Tradisional Khas Jakarta...


Orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik.
Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.

tari topeng khas jakarta


Tarian Topeng, salah satu khazanah budaya di Indonesia
Seperti juga budaya dan seni muzik, seni tari di Jakarta merupakan hasil perpaduan antara budaya masyarakat ada di dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Cina seperti Jaipong yang mengunakan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta boleh dikatakan daerah yang paling dinamik kerana mempunyai seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamik selain seni tari lama.
Tari Topeng adalah visualisasi gerak, yang dibuat nenek moyang tanpa melalui konsep. Ada pengaruh budaya Sunda, namun memiliki ciri khasnya berupa selancar. Para penarinya menggunakan topeng yang mirip dengan Topeng Banjet Karawang Jawa Barat, namun dalam topeng betawi memakai bahasa Betawi. Dalam topeng betawi sendiri ada tiga unsur: musik, tari dan teater. Tarian dalam topeng betawi inilah yang disebut tari topeng. Salah seorang tokoh seniman Betawi yang telah mengusung aneka tari-tarian Betawi khususnya tari topeng hingga ke manca negara adalah Entong Kisam. Dirinya sudah berkeliling ke 5 benua, serta 33 negara. Negara yang paling sering ia lawati bersama grup tari topengnya adalah Perancis, Cina dan Thailand.

KERAK TELOR MAKANAN KHAS BETAWI


Siapa tak mengenal kerak telor? Kerak Telor adalah makanan asli Betawi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan makanan khas Jakarta yang sudah mulai langka dijumpai. Keberadaannya mulai tergilas seiring pesatnya serbuan fast food di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan kerak telor semakin terpojok dan kehadirannya pun pudar ditelan jaman.
Pada masa kolonial Belanda dahulu, kerak telor sempat menjadi makanan elit khas Betawai yang terkenal kelezatan rasanya. Makanan ini dihidangkan saat pesta dan hajatan besar para pembesar pada masa itu. Namun semakin bergulirnya waktu, kehadiran kuliner-kuliner barat menggeser pesona kerak telor ini.
Semakin tergusurnya makanan khas betawi ini, terkadang membuat rasa kangen untuk kembali mengenang pada masa betawi tempo dulu. Kerak Telor adalah makanan khas Betawi, dengan bahan olahan seperti beras ketan putih, telur ayam/bebek, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula butiran/pasir. Cara masaknya juga cukup unik. Ketika kerak telor telah setengah matang maka wajan pemasaknya dibalikkan dan kerak telor dibiarkan langsung terkena panas arang dari anglo sehingga kemudian menjadi sedikit gosong. Mungkin ini yang dinamakan keraknya.
Harganya pun sangat terjangkau yaitu sekitar Rp.5000 hingga Rp.7500. Harga ini bisa lebih mahal lagi ketika kini kerak telor bisa kita jumpai di mal-mal besar. Rasanya tidak kalah lezat dengan makanan modern seperti D’creeps, Omlete ataupun Burger. Untuk mendapatkan makanan favorit Si Pitung ini agak sulit. Kehadirannya mulai terbatas hanya ketika ulang tahun Jakarta saat Pekan Raya Jakarta digelar. Tapi ketika hari biasa agak jarang ditemui pedagang kerak telor ini, hanya dibeberapa tempat saja. Di Kampung Babakan Setu yang mayoritas penduduknya adalah asli Betawi dan termasuk dalam komunitas lingkungan yang dilestarikan kebudayaannya oleh Pemerintah Jakarta kerak telor sedikit mudah didapatkan. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang paling ramai untuk berjualan, karena pengunjung biasanya juga datang pada hari libur tersebut. Bagi pedagang kerak telor, hari libur saat yang paling ditunggu karena pada hari itu omset mereka cukup lumayan. Apabila hari biasa, umumnya pedagang kerak telor hanya berjualan ditempat-tempat keramaian seperti di pelataran mall dan itu pun omzetnya tidak terlampau banyak.
Entah sampai kapan keberadaan kerak telor sebagai kuliner peninggalan sejarah Betawi ini akan bertahan, namun melestarikan kuliner lokal dan warisan leluhur sendiri akan lebih membanggakan daripada kita mengangkat dan mengembangkan kuliner barat yang mulai menyerbu negeri ini. Selamat menikmati Kerak Telor!

WISATA

Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan


Bulan Juni merupakan bulan ulang tahun Jakarta. Biasanya banyak acara yang diadakan untuk menyambut ulang tahun Jakarta ini. Acara tahunan yang biasanya diadakan adalah Jakarta Fair yang diselenggarakan di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran.

Bila bosan dengan acara Jakarta Fair yang itu-itu saja, ada sebuah tempat wisata alternatif untuk melihat lebih dekat kebudayaan asli Betawi, yaitu Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan, yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Situ Babakan sendiri sebenernya nama sebuah danau buatan yang luasnya mencapai 32 hektar. Namun karena letak perkampungan ini sangat dekat dengan danau ini, orang lebih mengenal perkampungan ini dengan nama Situ Babakan.

Lokasi yang diresmikan menjadi kawasan wisata cagar budaya pada bulan Desember 2001 ini menggantikan perkampungan Betawi di Condet, Jakarta Timur, yang tergerus zaman.

Di kawasan ini kita bisa melihat kehidupan masyarakat Betawi asli lengkap dengan tradisi dan keseniannya, mulai dari bentuk arsitektur rumah, makanan khas, hingga kesenian ada semua di sini.

Saya menuju ke kawasan ini dengan menggunakan bus Kopaja S.616 jurusan Blok M-Pasar Minggu-Cipedak dan turun tepat di gerbang utama yang diberi nama Gerbang Bang Pitung.


Dari pintu gerbang ini saya berjalan kaki melalui jalan Moh. Kahfi II yang berpaving-blok sejauh kurang lebih 300 meter untuk mencapai danau, kemudian dilanjutkan dengan berjalan lagi sejauh 300 meter dari danau untuk mencapai Perkampungan Budaya Betawi.

Rumah-rumah di sekitar tempat ini sebagian besar berarsitektur Betawi. Memang ada aturan kepada warga di sini untuk membentuk rumahnya dengan arsitektur Betawi. Bahkan ketika saya mampir di masjid At-Taubah untuk melakukan sholat, saya terkagum-kagum dengan arsitektur masjid yang juga bercorak Betawi.

Mungkin karena akhir pekan, kawasan ini sangat ramai. Motor yang kebanyakan berisi pasangan muda-mudi banyak lalu lalang. Di lapangan tanah saya melihat anak-anak kecil sedang bermain sepak bola seperti melontarkan saya ke sisi lain Jakarta yang lebih membumi.

Saya pun mencapai danau. Wuih, rame banget! Para pengunjung pun terlihat asyik menikmati pemandangan danau yang bersih ini. Di tengah danau rupanya ada orang sedang bermain kano dan di pinggir-pinggir danau tampak beberapa orang sedang memancing.

Pengunjung juga bisa menyewa perahu bebek yang harus dikayuh untuk menggerakannya. Ongkosnya lima ribu rupiah per orang.

Berbagai makanan dan jajanan khas Betawi banyak dijajakan di sini. Hampir setiap 5 meter saya menemukan penjual Kerak Telor. Selain Kerak Telor, makanan lain yang bisa dijumpai adalah Soto Betawi, Bir Pletok, Roti Buaya, Dodol Betawi, dan lain sebagainya.